Ketika Rakyat Dicekik, Penguasa Berpesta: Saatnya Revolusi Total

Di sebuah negeri yang katanya demokrasi, para pemimpin dan wakil rakyatnya justru hidup bersenang-senang di atas penderitaan rakyatnya. Mereka berjoget, berpesta, sambil menikmati gaji yang tembus lebih dari 100 juta rupiah per bulan. Semua fasilitas hidup mereka ditanggung Negara, dari rumah mewah, kendaraan dinas, hingga berbagai tunjangan yang fantastis. Lalu dari mana semua uang itu berasal? Dari pajak rakyat, yang tiap tahun terus dinaikkan, hingga mencekik leher rakyat kecil yang bekerja siang-malam demi sekadar bertahan hidup. Pajak naik, tapi pembangunan kosong nol besar. Jangankan kesejahteraan, rakyat justru semakin terpuruk. Harga kebutuhan pokok naik tak terkendali, sementara koruptor dilindungi, dimanjakan, bahkan dihormati. Sebaliknya, rakyat yang menuntut haknya justru diperlakukan seperti penjahat negara. Suara mereka dibungkam, aksi mereka dibubarkan dengan kekerasan, dan jalan mereka dihadang oleh militer bersenjata. Lalu, siapa sebenarnya penjahat di negeri ini? ...